Berdosakah Nabi Adam as..?

Aku ingin membicarakan tentang kisah Nabi Adam berdasarkan Tauhid.

Seperti yg telah kita ketahui, bahwa Allah menciptakan Nabi Adam as untuk dijadikan Khalifa di muka bumi. Hampir semua orang sudah tahu akan kisah nabi Adam as terutama tentang pelanggaran nabi Adam as yg memakan buah khuldi yg menjadi larangan Allah.
Mungkin hampir semua orang menganggap bahwa apa yg di lakukan oleh Nabi Adam as sebagai pelanggaran.

Setelah Allah menciptakan Nabi Adam yg seperti kita telah ketahui maka malaikatpun disuruh sujud kepada Nabi Adam as kecuali iblis karena kesombongannya yang merasa lebih baik dan mulia dari Nabi Adam as. Nabi Adam di ajari oleh Allah berbagai pengetahuan yang ada. Maka ketika malaikat ditanya tentang berbagai hal oleh Allah, mereka tidak bisa menjawabnya. Ketika Allah menanyakan kepada Nabi Adam, maka Nabi Adampun bisa menjawabnya. Maka semakin kagumlah para malaikat kepada Nabi Adam as.

Ketika masih didalam sorga, Nabi Adam as berkeliling didalam sorga dan menemukan sebuah pohon yang mana disetiap daunnya terdapat nama nama manusia yang di antaranya adalah Nabi Ibrahim. Dan Nabi Adampun diberitahu para malaikat bahwa beliau akan dijadikan Allah sebagai khalifah di muka bumi. Saat di dalam sorga, beliau paham dengan cara dan sebab apa Allah akan mengirimnya ke bumi. Karena sifat seorang Nabi dan Rosul salah satunya tentulah cerdik dan pandai. Mustahil Nabi dan Rosul itu bodoh dan tidak berakal. Kalau Nabi dan Rosul itu bodoh, tentulah yang memilihnya bodoh. Mustahil kalau Allah itu bodoh.

Kebanyakan orang menganggap kejadian Nabi Adam as adalah pelanggaran. Sebenarnya tidaklah demikian adanya menurut tauhid. Memang secara syariat adalah pelanggaran terhadap larangan Allah. Tapi secara hakikat itu adalah suatu ketaatan. Kalau Nabi Adam as tidak memakan buah khuldi, niscaya Nabi Adam as akan selamanya didalam sorga. Dan itu sama aja tidak menuruti kehendak Allah. Sedangkan kehendak Allah, Nabi Adam dijadikan sebagai khalifah di muka bumi.

Ada kalanya sesuatu yang diperintahkan tapi dilarang,itu suatu ketaatan. Sebagai contoh:

ketika kita disuruh membeli baygon oleh seseorang untuk bunuh diri, bila kita membelinya secara syariat kita telah taat sedangkan secara hakikat kita telah bertindak kesalahan. itu sama saja kita tidak berakal alias bodoh. Kalau kita menolaknya itu adalah suatu ketaatan secara hakikat.

Ketika ada tamu yang menolak untuk di jamu meskipun ala kadarnya, kalau kita tetap menjamunya,kita akan mendapatkan pahala karena taat terhadap perintah Allah dan Rasul Nya untuk memuliakan tamu. Begitu pula sebaliknya.

ketika Rasulullah bersabda untuk tidak usah berdiri kepada para sahabat ketika Rasulullah hadir. Maka ketika suatu hari Rasulullah hadir diantara para sahabat, semuanya tidak berdiri menyambut Beliau kecuali Sayyidina Abu Bakar yang berdiri menyambut Beliau. Sehingga Rasulullah pun bertanya kepada Sayyidina Abu Bakar kenapa Sayyidina Abu Bakar berdiri. Maka Beliaupun berkata " Saya heran, ketika para raja datang maka semua rakyatpun berdiri menyambutnya. Sedangkan Engkau ya Rasulullah, Engkau adalah semulia-mulianya makhluk, bagaimana mungkin aku tidak berdiri untuk menyambut Engkau". Maka Rasulullahpun tersenyum. Dan para sahabat yang lainpun langsung ikut berdiri semuanya. Ini membuktikan akan kecerdikan sayyidina Abu Bakar.

kisah Nabi Khidir yang membunuh anak kecil. Secara syariat berdosalah Nabi Khidir. Tapi secara hakikat adalah ketaatan. Tentunya kalian semua sudah tahu tentang kisahnya bukan? Jadi tidak perlu diceritakan panjang lebar.

Ketika sudah diturunkan ke muka bumi, Nabi Adam bertaubat dan menangis karena merasa berdosa secara syariat. Menangisnya Nabi Adam karena hati Beliau begitu bersih. Sehingga setitik dosa saja yang beliau lakukan begitu nampaknya. Seperti di ibaratkan seperti papan tulis yang ada setitik kapur tentulah akan nampak sekali bukan.

Itulah pembahasan tentang kisah Nabi Adam as berdasarkan tauhid. Semoga bermanfaat bagi para pembaca...Amin..

1 komentar:

Amalia Hazen mengatakan...

semoga bermanfaat tulisanmu...
dan selalu diberkahi... tangan dan pikiran untuk terus berbagi ilmu dan menjadikan setiap kata menjadi Syiar..